Etalase
Trending

Buletin Bedug Edisi 22

Assalamualaikum, apa kabar semua? semoga pembaca sekalian senantiasa sehat, se-jahtera dan bahagia, amin. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang selalu menyertai hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, Sahabat, dan pengikut setianya. Semoga kita semua termasuk barisan umatnya yang kelak mendapatkan pengakuan dan syafaatnya, amin!

Pada edisi sebelumnya, buletin Bedug telah menyuguhkan tema “Islamophobia” yang belakangan kembali marak diperbincangkan khalayak ramai. Islamophobia atau fobia atas Islam, terjadi akibat sikap kecewa masyarakat Barat terhadap perilaku segelintir umat Islam yang banyak melakukan aksi teror. Akumulasi kekecewaan mereka lantas berimbas kepada seluruh umat Islam di manapun. Entah diwujudkan dalam bentuk teror balik atau sikap antipati segala yang berbau Islam.

Untuk edisi kali ini, buletin Bedug mencoba membahas urgensitas politik dalam perspektif Islam. Yaitu mengulas seputar alasan kenapa kita harus mengetahui ihwal politik, plus-minusnya, hingga konsepsi ideal perpolitikan dalam perspektif Islam. Sebab faktanya, sistem perpolitikan saat ini justru masih berorientasi memperebutkan kekuasaan. Partisipasi masyarakat pun masih minim, bahkan cenderung apatis.Bisa jadi karena masyarakat belum tahu akan urgensitas poilitik.

Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dengan kita juga berpura-pura menutup mata dan telinga. Karena, bila dibiarkan, apatisme umat Islam terhadap politik justru akan semakin memperkeruh suasana. Islam akan kehilangan kesempatan para pe-juangnya untuk berjihad secara politik memperjuangkan aspirasi masyarakat yang sesuai syariat Islam. Sebab, banyak hal (hanya) akan bisa diperjuangkan melalui kendaraan poli-tik. Kita tidak bisa memungkiri dan menafikannya. Dari sini, seharusnya kita lantas mempertanyakan kembali akar permasalahan yang paling mendasarkenapa mayoritas dari kita masih apatis serta antipati. Punperlu kiranya mengulik kembali sistem ideal pemerintahan dan politik Islam yang tidak dapat dipisahkan dari setiap individu. Lantas, bagaimana sebenarnya konsepsi ideal perpolitikan dalam perspektif Islam? Apakahpolitik seharusnya tidak memiliki sekat dengan agama? Sementara itu, sebagian masyarakat Indonesia masih percaya bahwa sistem politik yang membawa dan memasukkan ruh-ruh agama dalam setiap janjinyaakan lebih mudah utuk direalisasikan.

Wabakdu, semoga suguhan kami pada edisi kali ini bisa menjawab beberapa pertanyaan di atas, serta memberi manfaat bagi pembaca sekalian. Semoga apa yang kami ulas dapat menjadi bahan introspeksi dan refleksi. Terakhir, merupakan hal penting juga bagi kami menanti hadirnya kritik dan saran dari pembaca, agar kami bisa terus berbenah untuk menjadi lebih baik lagi. Tabik!

 

Kru Buletin Bedug

Download PDF

Cek Juga
Close
Back to top button