
bedug.net— Jumlah capil (calon pemilih) terdaftar pada Pilpres 2019 Luar Negeri Kairo tahun ini membeludak. Tercatat, jumlahnya mencapai angka 7411 jiwa, dua kali lipat dari jumlah Pilpres 2014. Untuk mengatasinya, PPLN Kairo mengakomodir hak pilih WNI dengan tiga model pemungutan suara. Pertama, melalui TPS yang disediakan untuk capil yang berdomisili di Kairo dan sekitarnya, berlokasi di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia, Garden City. Kedua, PPLN Kairo menyediakan KSK (Kotak Suara Keliling) untuk capil yang bermukim kota besar sekitaran Kairo, seperti Alexandria, Monufea, Port Said dan Ismailiyah. Masing-masing provinsi tersebut berjarak tempuh sekitar 2-5 jam perjalanan dari pusat kota Kairo. Terakhir, bagi WNI yang berdomisili di luar Kairo dengan jarak tempuh lebih dari sehari, seperti Sharm el-Sheikh dan Hurghada, PPS menyediakan pos surat untuk mewadahi hak pilih mereka.
Pada pesta rakyat kali ini, KPU pusat membuka akses bagi pemilih di Luar Negeri sejak 8 sampai dengan 14 April. Terkait hal tersebut, PPLN Kairo menyelenggarakan pemilu pada Sabtu, 13 April 2019, bersamaan dengan PPLN 63 negara lainnya termasuk Berlin,Vatikan, Washington DC, Melbourne, London dan Istanbul. Membeludaknya jumlah capil menginspirasi PPLN Kairo untuk menyiapkan transportasi jemputan yang cukup banyak. Tercatat, ada 20 bus besar kapasitas 65 kursi dan beberapa coaster yang disiapkan di masing-masing titik jemputan seperti Tabbah, Hay Asyir, Hay Sabi’, Asrama Indonesia, Asrama Buuts, Hussein dan Mikawy.
Tak hanya itu, beberapa mobil jemputan dari masing-masing relawan paslon juga memenuhi kawasan parkir di TPS Tahrir. Sayangnya, tidak ada kepastian berapa jumlah transportasi yang disediakan masing-masing relawan.
Pada pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WLK, capil mulai memenuhi kawasan Dar Elshefa, Tahrir. Terdapat 15 TPS berbaris rapi yang memenuhi halaman Wisma KBRI Kairo. Di dalam tiap-tiap TPS terdapat sekitar 7-8 panitia KPPSLN, satu saksi dari tiap-tiap paslon dan satu penjaga keamanan di pintu masing-masing TPS.
Pihak PPLN Kairo cukup mempertimbangkan banyak hal terkait kelancaran proses demokrasi yang digelar panca-tahunan ini. Di antaranya, aturan tidak bolehnya membawa telepon genggam dan kamera saat berada di dalam TPS. Panitia juga melakukan pemeriksaan yang ketat terkait syarat dan kelengkapan capil, seperti C6 atau A5 berserta pasport dan/atau E-KTP. Selain itu, panitia juga mengerahkan pihak keamanan Mesir untuk membantu menjaga ketenangan dan keamanan di sekitar wilayah TPS.
Untuk waktu penyelenggaraan, PPLN Kairo membuka kesempatan sejak pukul 08.00-18.00 WLK. Sedangkan mengenai penghitungan suara akan dilangsungkan pada 17 April mendatang. Terkait pemungutan suara, Wardatul Humairo selaku anggota PPLN Kairo mengutarakan: “Selepas pemungutan suara hari ini, PPLN akan menyimpan hasil kotak suara yanng berada di bawah pengawasan ketat, baik dari pihak PPLN Kairo, KPPSLN juga Kedutaan Besar Indonesia, dan disimpan di tempat yang sudah dinetralisir dan dijaga berbagai cctv pengaman. Maka, insya Allah kejadian seperti kecurangan tentu tidak dapat dilakukan dan dipastikan aman. Pada hari penghitungan suara, akan diadakan secara serentak dimulai dari pukul 01.00 WIB bertepatan dengan wilayah Kairo pada pukul 08.00 WLK dan akan disaksikan oleh beberapa saksi dari masing-masing paslon.”
Secara umum, Pemilu LN Kairo tahun ini terselenggara dengan lancar dan baik. Hanya saja, waktu pelaksanaannya cukup mengganggu kegiatan belajar di kampus. Sebab, kebanyakan mahasiswa mengisi form penjemputan di kisaran pukul 09.00-15.00 WLK. Selain itu, penjemputan yang disediakan oleh PPLN juga mengalami keterlambatan di beberapa titik wilayah Kairo, beberapa capil yang diperkirakan tidak mematuhi jadwal penjemputan. (diana)