Editorial
Trending

Parade Halusinasi

Banyak netizen yang tidak tega dan tidak rela melihat raut muka Sandiaga Uno saat Tim BPN Prabowo-Sandi mendeklarasikan kemenangan kubu 02 untuk kali ketiga. Jika dilihat dari komentar-komentar yang bertebaran di medsos, banyak pemirsa yang kasihan sama Bang Sandi. Mayoritas pemirsa menyimpulkan bahwa Bang Sandi sedang dirundung kecewa, sedih, malu dan inkar fi al-qalbi (hatinya mengingkari realitas) apa yang sedang dideklarasikan. Tentu saja kesimpulan pemirsa ini bisa benar dan sangat bisa salah.

Tidak sedikit dari netizen tiba-tiba berhalusinasi menjadi pakar pembaca gestur dan psikolog dadakan. Ada yang menulis komentar merasa kasihan dan sedih melihat muka Sandiaga yang terlihat lesu dan tidak bergairah. Netizen yang maha-tahu lantas menilai Sandiaga salah gaul dan sedang menjadi orang waras dari sekian banyak orang yang sedang mendeklarasikan kemenangan. Beliau saat deklarasi kali ketiga kemenangan kubu 02 memang terlihat tidak semangat dan tidak bahagia sebagaimana lazimnya orang yang mengumumkan kemenangan. Tentu saja itu menimbulkan tanda tanya. Apalagi netizen Indonesia adalah maha-benar dengan segala komentarnya. Meski sebelumnya sudah ada keterangan kalau Bang Sandi sedang sakit, netizen yang budiman seolah maha-paling tahu dan bisa membedakan antara orang sakit yang terpaksa mengikuti deklarasi dengan orang yang tidak semangat ikut deklarasi karena menyadari bahwa sejatinya yang dideklarasikan hanya halusinasi. Wallahu a’lamu tentunya.

Klaim kemenangan kubu Capres Prabowo yang sudah dideklarasikan tiga kali hanya dalam rentang waktu 1×24 jam sontak menimbulkan beragam komentar. Memang sah-sah saja seorang kontestan pilpres mengklaim kemenangan berdasar hasil perhitungan pribadi sekalipun. Tapi tentu saja lebih bijak jika deklarasinya menunggu hasil rekapitulasi penghitungan resmi KPU pada 22 Mei 2019 nanti.  Jikalau nanti hasil penghitungan KPU dianggap kurang adil, toh masih bisa menggugatnya melalui MK (Mahkamah Konstitusi). Jika putusan MK atas hasil pilpres sudah final, ada sebuah Hadits Qudsi sebagai solusi. Man lam yardla biqadlai wa lam yashbir ‘ala bala-i wa lam yasykur ‘ala nu’ama-i fal yattakhid ilahan siwa-i; barang siapa tidak rela dengan qadla-Ku, tidak sabar atas cobaan-Ku, dan tidak syukur atas nikmat-nikmat-Ku, maka silakan mencari Tuhan selain Aku.

Semoga, sesorang melakukan deklarasi itu tujuannya bukan justru untuk menggiring opini bahwa telah terjadi kecurangan di sana-sini dalam proses pemilu, sehingga jika ternyata nanti di KPU dan MK hasilnya tidak sesuai keinginan, maka menjadi sah untuk melakukan people power. Aih, na’udzubillah min dzalik, semoga ini hanya sebuah halusinasi.

Cek Juga
Close
Back to top button