Warta
Trending

Semarak Satu Dekade RB Akar

KAIRO, BEDUG— Kamis, 29 Maret 2018, Rumah Budaya Akar menggelar “Akar Satu Dekade” untuk memperingati 10 tahun berdirinya RB Akar di Masisir. Acara  yang dimulai dari pukul 13.00 WLK tersebut diawali dengan pertunjukan lukis mural live oleh Ardani. Pertunjukan spektakuler ini dilakukan di atas tembok rumah Akar yang masih polos. Setelah acara melukis selesai, dilanjutkan dengan istirahat untuk menunaikan shalat Maghrib.

Usai shalat, acara pembukaan berjalan normatif dengan turut dihadiri Kepala Atase Pendidikan KBRI, Bapak Dr. Usman Syihab, MA dan Ketua Wihdah. Dilanjutkan dengan sesi bincang-bincang, yakni sesi bagi para peserta untuk menyampaikan aspirasi, saran, maupun kritikan untuk RB Akar ke depannya. Pengatur Umum Akar menyampaikan bahwa peran Akar yang sekarang atau mendatang menyesuaikan dengan apa yang diinginkan Masisir. “Akar akan selalu menjadi apa yang teman-teman butuhkan! Jadi, tidak selalu sama. Dalam 10 Tahun ini, Akar bisa tumbuh menjadi pohon yang berbeda, tergantung apa yang teman-teman butuhkan,” jelas Pengatur Umum Akar.

Setelah bincang-bincang selesai, para peserta yang berjumlah kurang lebih seratus orang kembali dihibur dengan pertunjukan dari Rumah Budaya Akar. Dimulai dengan deklamasi puisi satire oleh Mahar Mufti dengan judul, “Negaraku Tak akan Kehabisan Air Mata” yang diiringi musik. Acara kemudian dilanjutkan pembacaan cerpen berjudul “Syahwat Malaikat” oleh Asfaroh.

Sebelum acara berlanjut ke penampilan akustik, para peserta mendapat tawaran menarik dari Ardiani (pelukis di Akar) yang akan melelang salah satu lukisannya. Penawaran harga awal seharga 50 Le diajukan oleh sang pelukis. Lalu salah satu peserta, Ahsanul Ulil Albab, mencoba menawar dengan harga 150 Le. Harga itu ditandingi oleh Bapak Usman Syihab dengan harga 500 Le. Ketika semua peserta riuh, ternyata penawar awal masih berani memberi harga 525 Le dan akhirnya mencapai kata sepakat 525 Le. Namun, Bapak Usman Syihab tetap memberikan uangnya, sehingga total dana yang terkumpul adalah 1025 untuk Akar.

Dalam acara ini, Wihdah menyuarakan keinginannya untuk bisa bekerja sama dalam bidang seni dan budaya Masisir. “Mengingat nama besar Akar, mungkin di lain kesempatan bisa untuk ikut bekerja sama dalam menyukseskan acara dari kami,” tandas Masyitoh, Ketua Wihdah tahun ini, dengan nada optimistis. Sebagai pamungkasnya, penampilan akustik dan deklamasi puisi berlangsung hingga pukul 22.30 WLK. (khusni).

Back to top button
Verified by MonsterInsights