Warta
Trending

PCINU Mesir Sukses Gelar OPABA 2019

Kairo, Bedug—PCINU Mesir (Pengurus Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama) berhasil menggelar OPABA (Orientasi & Penerimaan Anggota Baru) bagi mahasiswa baru tahun 2018 lalu. Acara berlangsung pada Jumat hingga Sabtu, 15-16 Februari 2019. Berbeda dengan tahun sebelumnya, orientasi pada hari pertama dilaksanakan secara outdoor di Hadiqah Azhar, sedagkan hari kedua indoor yang bertempat di Auditorium Markaz Lughah, Hay Sadis. Pada tahun ini, peserta OPABA mencapai sekitar 259 orang.

Kegiatan outdoor dilaksanakan pada Jumat dimulai sekitar pukul 02:30 WLK dengan yel-yel dan menyanyikan lagu Yaa Lalwathan oleh seluruh peserta dengan dipandu panitia. Antusiasme peserta cukup besar, sebab meski cuaca mendung dan cenderung berangin, suara nyanyian mereka tetap terdengar keras dan lantang hingga membuat para pengunjung lain—yang rata-rata penduduk Mesir— merasa penasaran, kemudian ikut menyaksikan acara tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan Kajinada (Kajian, Jurnalistik dan Seni Budaya) yang memang menjadi point entry dalam sesi outdoor sebagai bentuk pengenalan terhadap beberapa komunitas yang ada di tubuh PCINU Mesir. Sesi tersebut diakhiri dengan games sampai pada pukul 17.00 WLK.

Pada hari kedua, acara dimulai dengan pembukaan secara resmi, serta sambutan hangat oleh Muhlashon Jalaluddin, MA, selaku Rais Syuriah PCINU Mesir. Beliau menyampaikan tentang bagaimana proses pelantikan NU secara struktural yang membutuhkan penerus kader NU muda saat ini. Beliau mengharapkan para kader tersebut mampu menjadi Nahdliyin yang berilmu, berkarakter dan berbudaya, sebagaimana tema OPABA yang diusung tahun ini. Sebagai penunjang, beliau menyampaikan, “Target NU ke depan akan ada agenda di sela-sela liburan untuk mengadakan program bimbingan pelajaran ekonomi, yang bekerjasama dengan UNU (Universitas Nahdhatul Ulama).” Menurut beliau, kader NU tidak cukup hanya menguasai satu ilmu saja, tapi harus menguasai berbagai ilmu juga, khususnya dalam bidang ilmu praktis.

Seusai sambutan Rais Syuriah, Ilman M. Abdul Haq selaku mantan ketua Tanfidzyah tahun 2016-2018 menyampaikan materi “Keilmuan dan Keaswajaan”. Beliau menyampaikan tentang NU yang merupakan amanat sejarah dan kebudayaan Nusantara. Karena NU merupakan satu-satunya kelompok yang menerjemahkan secara orisinil pesan para Walisongo terdahulu.

Setelah itu, masuk pada materi “Sejarah al-Azhar dan Mesir” yang disampaikan oleh Alfan Khumaidi, Lc. Beliau mengawali penjelasan dari sejarah Mesir. Karena menurutnya, pembahasan tentang sejarah Mesir sudah termasuk di dalamnya sejarah al-Azhar. Dalam penjelasannya, beliau membantah bahwa masuknya dinasti Fatimiyah ke Mesir adalah dengan pertumpahan darah.

“Sebuah anggapan yang salah jika menganggap dinasti Fatimiyah masuk dengan pertumpahan darah. Sebab, pada sejarahnya, Dinasti Fatimiyah masuk dengan mudah. Yang mana pada saat itu, Mesir tengah mengalami krisis dan sungai Nil sedang mengamuk (meluap). Hingga akhirnya beberapa utusan dari mereka masuk ke Mesir untuk mengabarkan akan adanya orang-orang yang akan menyelamatkan Mesir. Walhasil, mereka disambut seperti pahlawan ketika masuk ke Mesir.”

Rangkaian OPABA tahun ini, sebagaimana biasanya ditutup dengan prosesi pemilihan ketua angkatan dan sesi foto bersama. (Haryanto Atmojo)

Back to top button
Verified by MonsterInsights