cerpen Masisir
-
Esai
Karnaval Malam Takbiran
“Berhenti!” Ia menoleh ke belakang. Kawanan tukang pukul yang mengejarnya tak terlihat, tapi ia mendengar langkah kaki mereka. Ia mencoba…
Baca Lainnya »
“Berhenti!” Ia menoleh ke belakang. Kawanan tukang pukul yang mengejarnya tak terlihat, tapi ia mendengar langkah kaki mereka. Ia mencoba…
Baca Lainnya »Ia menyebut tindakannya sebagai pekerjaan, padahal pekerjaan seharusnya menghasilkan upah. Tapi ia tidak. Lalu apa yang ia upayakan? Kepuasan. Iya.…
Baca Lainnya »